Dua sekolah tersebut adalah SMA Negeri 1 Lhokseumawe dan SMA Negeri 1 Bireuen.
Dengan pola pembelajaran SKS, maka siswa yang memang memiliki kemampuan lebih dibidang akademik, bisa tamat SMA hanya dalam waktu dua tahun, tidak perlu sampai tiga tahun.
Sehingga pada tahun ini, merupakan perdana di Aceh, ada sembilan siswa di SMA Negeri 1 Lhokseumawe yang mampu menamatkan pendidikanya di SMA dalam dua tahun.
Hebatnya lagi, kesembilan siswa tersebut dinyatakan lulus untuk kuliah di berbagai kampus di Indonesia melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
Dari sembilan siswa tersebut, salah satunya adalah Cut Zuhra Magfirah.
Remaja ini merupakan sosok yang beruntung. Pasalnya, dirinya memiliki cita-cita ingin jadi dokter.
Kini untuk mengapai cita-citanya, sudah terbuka peluang besar.
Sehubungan remaja yang jago baca puisi ini telah dinyatakan lulus di Faklutas Kedokteran Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara melalui jalur SNMPTN.
Untuk mengenal sosok Cut Zuhra Magfirah, berikut profil lengkapnya :
A. Biodata Pribadi
Nama : Cut Zuhra Maghfirah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, TanggalLahir : Lhokseumawe,07-Oktober-2004
Tinggi Badan : 158 cm
Alamat Asal : Jl. T. Maharaja, Mon Geudong, Lhokseumawe
Alamat Tinggal : Mon Geudong, Lr. 1
Status : Pelajar
Agama : Islam
B. Pendidikan Formal
2019-sampai sekarang : SMA N 1 Lhokseumawe
2016-2019 : MTsN 1 Lhokseumawe
2010-2016 : SD N 12 Lhokseumawe
C. Pengalaman Organisasi
Duta Literasi
Rohis
PIK-R
D. Prestasi
- Lulus akselerasi 2 tahun
- Juara 2 puisi tingkat Kota Lhokseumawe
F. Kemampuan/Keahlian
- Mampu berkomunikasi dengan baik
- Mampu/mudah beradaptasi
- Mampu Publik Speaking
- Mampu membaca puisi
G.Ketrampilan
Kriya pada lomba FLSN
D. Hobi
- Membuat kerajinan
- Travelling
- Membaca
E. Cita- Cita: Menjadi dokter
Sebelumnya, Kepala SMA Negeri 1 Lhokseumawe, Nurasmah SPd MPd, menjelaskan, penerapan pola SKS dasarnya sudah dimulai di sekolah dipimpinnya sejak tahun 2017.
Namun siswa angkatan 2017 dan tahun 2018, tidak ada yang bisa diproyeksi untuk lulus dua tahun.
"Tahapan untuk melihat seorang siswa bisa diproyeksi tamat dua tahun, berdasarkan hasil proses belajar dalam tiga bulan pertama, yakni memiliki nilai amat baik pada 10 mata pelajaran wajib," katanya.
Baru pada angkatan tahun 2019, pihaknya bisa memproyeksi pada sembilan siswa.
Enam siswa jurusan IPA dan tiga siswa jurusan IPS.
Maka, bagi siswa yang masuk proyeksi tamat dua tahun, harus juga mengikuti proses pembelajaran secara mandiri.
Sehingga pada tahun pertama pembelajaran, bagi siswa yang masuk proyeksi, bisa menyelesaikan satu semester dalamnjangka waktu empat bulan.
"Artinya, pada tahun pertama, siswa yang masuk proyeksi tamat dua tahun, bisa menyelesaikan tiga semester" katanya.
Pada tahun kedua, para siswa yang masuk proyeksi tamat dua tahun, hanya menyelesaikan satu semester dalam waktu tiga bulan.
"Namun saja, saat sudah memasuki semester lima, maka para siswa yang proyeksi tamat dua tahun, langsung akan ditarik untuk masuk ke kelas tiga. Jadi pas, hanya butuh waktu dua tahun masa belajar mereka, untuk tamat ditingkat SMA," katanya.
Jadi, lanjut Nurasmah, pada tahun ini, merupakan tahun perdana ada sembilan siswa di SMA Neheri 1 Lhokseumawe yang mampu menamatkan SMA dalam dua tahun.
Hebatnya lagi, kesembilan siswa tersebut dinyatakan lulus untuk kuliah di berbagai kampus di Indonesia melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
"Ini membuktikan kalau para siswa yang kita proyeksi lulus dua tahun, memang mampu belajar dengan baik. Bahkan mereka mampu masuk ke perguruan tinggi melalui jalur SNMPTN," pungkas Nurasmah.(*)