Sebagai orang Aceh, ayah saya berasal dari Jantho dan ibu saya Bugis, saya merasa memiliki perhatian khusus terhadap Pilkada Aceh Besar. Sebagai keturunan Aceh Besar, saya merasa sudah layak untuk menulis tulisan ini sebagai masukan bagi sahabat-sahabat saya dalam memilih calon pemimpin untuk Aceh Besar.
Setelah mengamati keempat pasangan calon yang ada, saya percaya hanya pasangan nomor empat, Musannif Sanusi dan Sanusi Hasyim, yang benar-benar cocok dengan kondisi Aceh Besar yang sudah terlalu mundur. Melihat perkembangan daerah lain seperti Lhokseumawe, Langsa, dan Meulaboh, saya merasa malu dan prihatin. Aceh Besar harus segera berubah dan berkembang dengan langkah yang tepat.
Ada tujuh alasan mengapa saya yakin Musannif dan Sanusi adalah pasangan yang paling tepat untuk memimpin daerah ini.
Musannif Sanusi adalah sosok yang sudah sangat dikenal dalam dunia politik Aceh Besar. Dengan pengalaman dua periode di DPRK Aceh Besar, satu kali sebagai ketua dan anggota DPRA, Musannif telah membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang tidak hanya paham, tetapi juga mampu mengelola pemerintahan. Pengalamannya yang luas di dunia politik membuatnya sangat memahami bagaimana bekerja dalam birokrasi pemerintahan.
Di sisi lain, Sanusi Hasyim, yang sudah 30 tahun pengalaman profesional di dunia perusahaan, membawa keahlian manajerial dan teknis yang luar biasa. Sebagai seorang manajer senior di PT Waskita Karya, Sanusi memiliki keahlian dalam merancang kebijakan strategis dan pengelolaan operasional yang efisien, yang akan sangat berguna dalam membangun Aceh Besar yang lebih baik.
Tidak hanya berpengalaman di dunia politik, Musannif Sanusi juga merupakan seorang pemimpin pendidikan yang peduli dengan masa depan generasi muda Aceh Besar. Sebagai pimpinan Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, Musannif sangat fokus pada pengembangan pendidikan agama dan karakter. Dia telah berperan penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh Besar, tidak hanya dalam pendidikan formal, tetapi juga dalam pendidikan agama yang sangat penting untuk masyarakat Aceh.
Perhatiannya terhadap pendidikan ini menunjukkan komitmennya untuk mencetak generasi muda yang cerdas, berakhlak mulia, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Setelah mendengarkan paparan visi dan misi pasangan ini dalam debat publik,
saya semakin yakin bahwa mereka adalah pilihan yang tepat. Kejelasan visi dan misi mereka menunjukkan pemahaman yang mendalam tentang tantangan yang dihadapi Aceh Besar. Pasangan ini tidak hanya berbicara tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas hidup,
dan peningkatan taraf pendidikan. Mereka punya rencana yang realistis dan terukur, yang sangat berbeda dengan pasangan lainnya yang masih terkesan mengambang dan tidak memiliki solusi konkret untuk masalah yang ada. Musannif dan Sanusi tidak hanya menawarkan janji-janji kosong,
mereka membawa solusi yang bisa langsung diterapkan dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Selain itu, Musannif dan Sanusi juga dikenal sebagai tokoh filantropis yang peduli dengan kepentingan sosial masyarakat. Musannif telah berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keumatan, termasuk dalam bidang pendidikan dan keagamaan.
Sanusi Hasyim juga memiliki kontribusi sosial yang besar, bahkan sebagai waqif yang telah menyumbangkan sebagian dari kekayaannya untuk pembangunan masjid dan fasilitas umum. Keduanya tidak hanya berbicara tentang pembangunan melalui kebijakan, tetapi juga terlibat langsung dalam kegiatan sosial yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat.
Ini adalah bukti nyata bahwa mereka tidak hanya peduli dengan kekuasaan, tetapi juga dengan kesejahteraan rakyat.
Visi mereka yang jelas dan terukur untuk membangun Aceh Besar sangat menarik. Mereka berkomitmen untuk mengembangkan Aceh Besar dengan cara yang efisien dan berbasis pada kualitas.
Mereka bukan hanya berjanji akan memperbaiki infrastruktur, tetapi juga akan fokus pada pemberdayaan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan, ekonomi, dan kesehatan. Pasangan ini mengedepankan pembangunan yang berbasis pada data dan fakta, bukan sekadar retorika.
Kejelasan ini membuat saya semakin yakin bahwa mereka mampu mengubah Aceh Besar menjadi daerah yang lebih maju dan sejahtera.
Musannif dan Sanusi juga merupakan pasangan yang sangat ideal, karena memadukan dua aspek penting dalam kepemimpinan: religiusitas dan keahlian teknis.
Musannif yang merupakan seorang Teungku memiliki kedalaman pengetahuan agama yang sangat penting bagi masyarakat Aceh Besar, sementara Sanusi, yang berpengalaman di dunia profesional, membawa kemampuan teknis dan manajerial yang sangat diperlukan dalam mengelola pembangunan daerah.
Keduanya melengkapi satu sama lain dengan cara yang sangat baik, menciptakan sinergi yang akan mempercepat pembangunan dan membawa Aceh Besar ke arah yang lebih baik.
Akhirnya, Musannif dan Sanusi memiliki komitmen yang kuat untuk membangun Aceh Besar dengan cara yang efisien dan berkelanjutan. Mereka memahami betul pentingnya transparansi dalam pengelolaan keuangan dan sumber daya daerah.
Mereka memiliki kemampuan untuk merancang kebijakan yang tidak hanya menjanjikan keuntungan jangka pendek, tetapi juga memastikan pembangunan yang berkelanjutan untuk masa depan Aceh Besar. Dengan pengalaman mereka, baik dalam pemerintahan maupun dunia usaha, mereka memiliki kapasitas untuk menjalankan pemerintahan yang bersih, efisien, dan mampu mengoptimalkan potensi daerah.
Dengan latar belakang yang kuat, visi yang jelas, dan komitmen yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat Aceh Besar, saya yakin bahwa pasangan Musannif Sanusi dan Sanusi Hasyim adalah pilihan terbaik. Mereka adalah pemimpin yang mampu mengatasi berbagai tantangan dan memajukan Aceh Besar dengan cara yang lebih baik.
Jika Anda ingin Aceh Besar berkembang, bersaing dengan daerah lain, dan memberikan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang, memilih pasangan ini adalah langkah yang tepat. Karena bagi mereka, pembangunan Aceh Besar bukan sekadar ambisi politik, tetapi sebuah panggilan untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera dan mandiri.
Pasangan Musannif Sanusi dan Sanusi Hasyim sangat ideal untuk memimpin Aceh Besar. Musannif berpengalaman sebagai politisi tiga periode dan pimpinan pendidikan dayah A plus, sementara Sanusi memiliki latar belakang manajerial dan filantropi. Keduanya memiliki visi yang jelas, realistis, dan terukur untuk pembangunan daerah, serta kapasitas yang lebih dari calon pimpinan daerah lainnya.
Pasangan ini dapat membawa Aceh Besar maju dengan kebijakan yang berpihak pada masyarakat.
Penulis adalah mahasiswa Doktoral di Agricultural University of Iceland, Islandia, Jurusan Pertanian, Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Lingkungan.